Backup File pada Linux
Backup adalah hal yang sangat penting pada server. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan backup file. Cara yang pertama adalah menggunakan scp. scp digunakan untuk melakukan copy file melalui ssh dari suatu server ke server yang lain. Berikut adalah command scp yang biasa digunakan
scp -P 22 -rp sourcedirectory user@dest:/path
Perintah di atas akan meng-copy file dari directory sourcedirectory ke server dengan username user , host tujuan dest , dan folder tujuan /path . -P 22 digunakan untuk menentukan port ssh yang digunakan. -rp adalah flag yang digunakan agar melakukan copy secara recursive r dan waktu modifikasi, waktu akses file tetap terjaga p .
Hal yang disayangkan dari scp adalah dia melakukan copy keseluruhan file meskipun hanya beberapa file yang berubah. Hal ini akan berdampak pada bandwidth yang terpakai menjadi sangat besar.
Cara kedua yang dapat dilakukan adalah menggunakan rsync. Sama seperti scp, rsync juga dapat digunakan untuk melakukan copy file dari suatu server ke server lain. Kelebihan rsync dibandingkan dengan scp adalah rsync dapat melakukan copy hanya pada file yang mengalami perubahan. Berikut adalah perintah yang biasa digunakan
rsync -avzhe ssh backup.tar root@192.168.0.100:/backups/
backup.tar adalah file yang akan dibackup. Bisa juga berupa folder. root@192.168.0.100 adalah user dan IP server tujuan. /backups/ adalah folder pada server tujuan dimana backup akan disimpan.
Perbedaan antara rsync dan scp dapat dilihat lebih lanjut di sini.
Michael
Coba lftp de, itu jg mirip rsync dan bisa concurrent bbrp file dan berbagai protokol
Setup rsync pada Linux untuk Backup secara Rutin – Notulensiku
[…] postingan sebelumnya, telah dijelaskan secara sekilas bagaimana melakukan backup menggunakan rsync. Pada artikel kali […]